Usut Kasus Korupsi di China Rata-rata 3 Bulan
Ratusan kasus ditangani, miliaran yuan uang negara berhasil selamat.
Senin, 9 Juli 2012, 09:57
Denny Armandhanu
Petugas keamanan di Kantor Partai Komunis China di Beijing (VIVAnews/Denny Armandhanu)
VIVAnews - Penegak
hukum di China hanya perlu waktu tiga bulan untuk menginvestigasi kasus
korupsi dan pelanggaran disiplin di tubuh pemerintahan. Ratusan ribu
kasus telah berhasil dipecahkan, dan miliaran yuan uang negara berhasil
diselamatkan.
Prestasi itu disampaikan Nie Yifeng, Direktur Komite Disiplin di Kantor Divisi Informasi Partai Komunis di kota Guangzhou, provinsi Guangdong, pekan lalu. Dia mengatakan setiap kota dan provinsi di China memiliki waktu yang beragam dalam penyelesaian korupsi. Namun di Guangzhou hanya memakan waktu tiga bulan.
"Secara umum, kami perlu tiga bulan untuk menginvestigasi korupsi dan pelanggaran disiplin partai. Jika tiga bulan tidak cukup, dengan persetujuan lembaga terkait, maka akan diperpanjang satu bulan lagi," kata Nie.
Guangzhou adalah salah satu kota di China yang menjadi pionir pemberantasan korupsi di tubuh Partai Komunis dan pemerintah. Nie mengatakan bahwa Guangdong adalah provinsi pertama yang melakukan transparansi anggota partai. Transparansi, ujarnya, tidak hanya di pemerintahan namun juga di sektor non-publik, organisasi sosial dan perusahaan swasta.
Menurut catatan pemerintah Guangzhou, sejak tahun 2007 komite disiplin partai telah menangani 321.429 kasus pelanggaran disiplin. Sebanyak 22.594 didokumentasikan, dan 22.291 orang dikenakan sanksi dan hukuman lainnya. Bukan hanya pegawai rendahan, ratusan pejabat setingkat direktur jenderal juga dihukum.
Prestasi itu disampaikan Nie Yifeng, Direktur Komite Disiplin di Kantor Divisi Informasi Partai Komunis di kota Guangzhou, provinsi Guangdong, pekan lalu. Dia mengatakan setiap kota dan provinsi di China memiliki waktu yang beragam dalam penyelesaian korupsi. Namun di Guangzhou hanya memakan waktu tiga bulan.
"Secara umum, kami perlu tiga bulan untuk menginvestigasi korupsi dan pelanggaran disiplin partai. Jika tiga bulan tidak cukup, dengan persetujuan lembaga terkait, maka akan diperpanjang satu bulan lagi," kata Nie.
Guangzhou adalah salah satu kota di China yang menjadi pionir pemberantasan korupsi di tubuh Partai Komunis dan pemerintah. Nie mengatakan bahwa Guangdong adalah provinsi pertama yang melakukan transparansi anggota partai. Transparansi, ujarnya, tidak hanya di pemerintahan namun juga di sektor non-publik, organisasi sosial dan perusahaan swasta.
Menurut catatan pemerintah Guangzhou, sejak tahun 2007 komite disiplin partai telah menangani 321.429 kasus pelanggaran disiplin. Sebanyak 22.594 didokumentasikan, dan 22.291 orang dikenakan sanksi dan hukuman lainnya. Bukan hanya pegawai rendahan, ratusan pejabat setingkat direktur jenderal juga dihukum.
"Sebanyak 151 orang di antaranya adalah direktur jenderal di berbagai departemen, 1.043 lainnya adalah direktur," kata Nie.
Kembalikan Aset
Untuk kasus korupsi,
sudah 156 kasus yang ditangani, melibatkan penggelapan dana sebesar 28,4
miliar yuan. Penggunaan dana yang dinilai ilegal mencapai 683,9 miliar
yuan, dari berbagai pintu dana, di antaranya dana perumahan, keamanan,
pemberantasan kemiskinan dan penanggulangan bencana. Semua dana yang
dikorup itu telah berhasil dikembalikan.
"Untuk mengawasi
penggunaan dana dan mencegah korupsi, provinsi Guangdong memiliki 22.872
pengawas. Tidak ada yang mendapat keistimewaan, tidak peduli seberapa
tinggi pangkat, kontribusi, dan lama keanggotaan," kata Nie. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar